Foto udara ini menampilkan sebuah kota kecil di Provinsi Compostella Valley, Mindanao, Filipina yang hancur lebur diterjang Topan Bopha. |
JAKARTA, Superberita - Pengiriman 2.000 ton beras bantuan dari Pemerintah Indonesia untuk meringankan penderitaan warga Filipina akibat Badai Bopha terhambat cuaca buruk. Kapal pengangkut beras tidak bisa segera angkat sauh karena cuaca buruk.
Menurut rencana, rombongan Kementerian Koordinator Kesra menyerahkan bantuan ke Davao, Filipina pada tanggal 29 Desember, berbarengan kedatangan beras bantuan yang dikirim menggunakan kapal dari Bitung, Sulawesi Utara. Kapal tersebut semula direncanakan berangkat tanggal 18 Desember sehingga tiba berbarengan dengan kedatangan tim Menkokesra.
"Kapal tidak bisa diberangkatkan karena ombak laut yang tinggi gara-gara Topan Wukong," ujar Kepala Biro Informasi dan Persidangan Kemenkokesra, Safri Burhanuddin, Jumat (28/12/2012).
Untuk itu, beras akan menyusul sementara Menkokesra Agung Laksono bakal memberikan bantuan secara simbolis berupa selimut dan terpal di Davao, Sabtu (29/12). Safri menambahkan, bantuan berupa uang 1 juta dollar AS sudah diserahkan terlebih dahulu oleh Panglima TNI sewaktu latihan gabungan pada tanggal 18 Desember.
Topan Bopha menerjang 207 kota di Filipina pada awal Desember dengan korban jiwa 1.000 orang lebih dan ratusan orang masih hilang. Rumah yang rusak akibat topan ini mencapai 30.000 unit lebih.